Selasa, 22 April 2014

Praktek Biologi "Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan"


Praktek Biologi
“Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan”

Kegiatan Kelompok
Judul Kegiatan  : Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan
Nilai Karakter  : Rasa ingin tahu, jujur, tekun, teliti, kerja sama, komunikatif, dan percaya diri

A.    Tujuan
Memahami struktur tulang keras dan tulang rawan

B.     Alat dan Bahan
1.      Gelas kimia 2 buah                             
2.      Pisau   
3.      Air (200 mL)
4.      Larutan HCl dengan konsentrasi 30% (100 mL)  
5.      Tulang ayam segar bagian paha

C.    Langkah Kerja
1.      Bersihkan tulang paha ayam dari sisa-sisa daging yang melekat!
2.      Potong tulang paha ayam menjadi 2 bagian agar bagian dalam tulang mudah untuk diamati!
3.      Amati keadaan paha ayam sebelum perendaman dengan larytan HCl, misalnya kekerasan, kelenturan, serta warnanya! Catatlah hasil pengamatan pada table pengamatan!
4.      Larutkan 100 mL larutan HCl 30% di gelas kimia dengan air 200 mL sehingga mendapatkan  larutan HCl sebanyak 300 mL dengan kadar HCl sebanyak 10%!
5.      Rendamlah tulang tersebut did alma gelas kimia yang berisi larutan HCl selama 1 jam!
6.      Amati perubahan yang terjadi pada tulang paha ayam setelah perendaman dan catatlah pada tabel pengamatan!

D.    Hasil Pengamatan

No.
Perlakuan
Keadaan Tulang
Warna
Kekerasan
Kelenturan
Keadaan Bagian Dalam
1.
Sebelum direndam larutan HCl
Putih
Keras
Tidak lentur
Merah segar
2.
Setelah direndam larutan HCl selama
 1 jam
Putih pucat
Tidak keras
Lentur
Merah hati kecoklatan


E.     Permasalahan
1.      Apakah terjadi perubahan kelenturan pada tulang sesudah direndam larutan HCl? Mengapa?
Jawab:
Iya, karena HCl merupakan zat pekat yang dapat menyebabkan kalsium dan fosfat pada tulang berkurang atau hilang sehingga terjadi pengeroposan pada tulang tersebut dan tulang menjadi lentur.

2.      Mengapa struktur tulang berbeda antara sebelum direndam HCl dan setelah direndam HCl?
Jawab:
Karena sebelum direndam tulang masih mengandung kalsium lebih banyak sehingga tulang masih keras, sedangkan setelah direndam HCl, tulang menjadi lebih lentur karena kalsium larut dalam HCl.

3.      Jelaskan pengaruh perendaman HCl terhadap struktur tulang!
Jawab:
Pengaruh perendaman HCl, yaitu semakin lama perendaman maka tulang kehilangan semakin banyak kalsium dan semakin lunak pula tulang tersebut dan, konsentrasi larutan HCl mempengaruhi  cepat tidaknya reaksi, apabila konsentrasi larutan tinggi maka semakin cepat reaksi yang terjadi dan sebaliknya apabila konsentrasi larutan rendah maka semakin lama reaksi yang terjadi.

4.      Tuliskan struktur tulang keras dan tulang rawan!
Jawab:
·         Tulang keras tersusun atas sel tulang (osteosit) dan matriksnya mengandung kalsium dan fosfat sehingga bersifat keras. Selain itu tulang keras tersusun atas tulang spons, tulang kompak, lakuna, kanalkuli, kanal pusat, lamela tulang dan sistem  Havers.
·         Tulang rawan terdiri dari sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Sel-sel tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel tulang rawan, yaitu kondroblas. Tulang rawan pada embrio dan anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim, lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriksnya sehingga bersifat lebih lentur, sedangkan jaringan tulang rawab pada orang dewasa banyak mengandung matriks tulang rawan dan dibentuk di perikondrium (selaput rawan).

F.     Kesimpulan
      Dari percobaan yang telah kami lakukan, maka dapat diketahui bahwa tulang keras dan tulang rawan memiliki perbedaan struktur dan diketahui juga bahwa apabila tulang keras dimasukkan ke larutan HCl maka dapat menyebabkan tulang tersebut lentur karena kalsium dan fosfat yang terkandung pada tulang tersebut larut dalam larutan HCl  sehingga kehilangan unsur penyusunnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar